Puisiku terlahir prematur
Belum genap usia kandungannya
Mulutnya bisu
Telinganya tuli
Matanya jeleng
Kakinya jempe
Tangannya lumpuh
Ibunya meringis
Menahan tangis
Ketika perutnya diiris
Ibunya menjerit
Menahan sakit
Ketika lukanya dijahit
Bapaknya tertawa
Mengumbar hawa
Membuat luka
Bapaknya terbahak
Air liurnya memancak
Semakin galak
Kasihan dia
Kasihan ibunya
Dan bangsat bapaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar