Saat kita bertemu nanti
Aku ingin awan tutupi sinarmu
Sinarmu terlalu terang bagiku
Kau matahari
Dan aku kelewar yang risau di ujung fajar
Hadiahku
Buah matang tak berwarna
Karena aku buta
Hanya rasa
Kau matahari
Dan aku kelewar yang risau di ujung fajar
Taukah kau?
Di goa itu aku selalu mengintipmu
Sayang, Sinarmu terlalu terang bagiku
Kau matahari
Dan aku kelewar yang risau di ujung fajar
Di setiap senja aku selalu keluar
Mengejarmu!
Mengertikah Kau?
Kau matahari
Dan aku kelewar yang risau di ujung fajar
Duh... calon istriku
Matahariku
Sinarmu terlalu terang bagiku
PUISI INI SANGAT BAGUS DAN IMAJINATIF. UNTUK MENJAGA KEIMAJINATIFANNYA, BAIT TERAKHIR TIDAK DIPERLUKAN
BalasHapusterima kasih kritikannnya
BalasHapus