15 Okt 2009

di Lembar Arsy

di lembar arsy
tergolek
merangkak
berdiri
berlari
mati

adalah jemari waktu
yang mencatatku
dalam buku semesta

aku terdampar
di langgar tanpa dampar
di ruang tak berdinding
mengkaji prasasti diri
dengan huruf-huruf
yang meloncat
ke mataku
sendiri,
menuntutku tuk merunutnya,
membacanya
;tanpa kornea

terseret aku
dalam linang
yang mustahil
dijala

dan...
bisik udara
bunyikan arti
pun tak buatku sangsi
kerna
di lembar arsy
telah terukir
TAKDIR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar